-->

Tahapan Seleksi Tes TNI Dan POLISI Serta Hal Yang Dapat Menggagalkan Di Setiap Tahapannya

Untuk menjadi seorang Prjurit TNI dan anggota polisi kita harus melewati beberapa proses seleksi. Seleksi tersebut mulai dari administrasi sampai sidang akhir. 

Seleksinya pun cukup ketat. Hal itu dilakukan supaya yang menjadi prajurit TNI dan anggota polisi tersebut memang orang-orang pilihan yang memiliki kualitas dan berkompeten.



Pada kesempatan kali ini Energifit akan sharing tentang apa saja tahapan seleksi untuk masuk TNI/POLRI beserta hal-hal yang dapat menggagalkan di setiap tahapannya. Setidaknya ada 6 hal Tahapan seleksi antara lain:


1. Tahapan seleksi Administrasi



Ini adalah tahapan awal, dalam tahapan ini semua berkas persyaratan dari calon anggota TNI/POLRI akan di verifikasi oleh panitia untuk memastikan keaslian data diri dari para peserta. 

pemeriksian administrasi (rikmin) ini biasanya dilakukan dua kali, rikmin awal dan rikmin akhir. Dokumen-dokumen yang diperlukan pada saat seleksi administrasi ini adalah :

- Ijazah dari semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP , SMA yang dilegalisir.
- KTP, Kartu Keluarga, AKTE kelahiran
- SKCK
- Surat Keterangan Dokter
- Daftar riwayat hidup
- Surat pernyataan orang tua,
- Surat permohonan, 
- Surat persetujuan, 
- Surat belum menikah,
- Surat ikatan dinas, 
- Surat kebebasan atau tidak terikat ikatan dinas dan surat sanggup ditempatkan di seluruh Indonesia.

Semua dokumen tersebut di fotocopy 10 rangkap dan dilegelisir oleh instansi yang berwenang. Pada tahap rikmin awal semua dokumen akan di verifikasi oleh panitia tingkat daerah. Semua berkas harus dibawa semua baik yang asli ataupun yang telah di fotocopy. Ingat! Sebaiknya semua dokumen di fotocopy rangkap 10 semuanya. Pada pemeriksaan awal biasanya hanya perlu satu lembar foto copy yang sudah dilegalisir , sementara sisanya disimpan karena untuk seleksi administrasi tahap akhir. Bersamaan dengan pemeriksaan berkas pertama kali, biasanya juga akan dilakukan pemeriksaan yang lainnya, utamanya pemeriksaan tinggi badan dan berat badan.

Apabila kalian lolos tahap rikmin awal, kalian akan mendapatkan nomor peserta, artinya kalian harus mempersiapkan diri untuk proses selanjutnya yaitu tes kesehatan. Namun jika tidak, biasanya kalian akan di suruh untuk melengkapi berkas namun ada juga yang langsung dinyatakan gagal. Apabila kalian gagal di tahap administrasi berarti kalian gagal sebelum perang. Maka dari itu kalian harus cermat saat menyiapkan dokumen persyaratan, serta teliti pada saat penyerahan dokumen. Dan jangan kalian menyiapkan dokumen mepet dengan waktu yang ditentukan karena kalian akan tergesa-gesa dan kurang cermat. Dan ingat! jangan sesekali kalian memalsukan data karena ini akan fatal , kalian akan di coret oleh panitia dan dapat dikenakan hukuman pidana.  Intinya kalian lihat pengumuman yang diberikan oleh panitia penerimaan TNI/POLRI.


2. Tes Kesehatan Luar Dan Dalam



a. Tes kesehatan bagian luar

 merupakan tes yang memeriksa bagian tubuh bagian luar, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki akan diperiksa dengan teliti oleh dokter spesialis, mulai dari dokter Umum, spesialis Mata, spesialis THT dan spesialis Gigi. Pada saat tes, para casis akan disuruh untuk telanjang supaya mudah memeriksanya.

Yang diperiksa saat tes kesehatan bagian luar itu mencakup bagian Mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kondisi Mulut dan Gigi, Anus, Testis, Penis, Kaki dan Tensi Darah. Semua itu diperiksa secara bergantian. Jika ada satu saja penyakit di bagian yang disebutkan tersebut, otomatis akan gugur dalam tes kesehatan bagian luar.
Seperti apa pemeriksaannya:
- Bagian Mata akan diperiksa kualitas kesehatan mata, mata tidak boleh rabun dan buta warna.
- Telinga akan diperiksa gendang telinga apakah ada luka ataupun pecah dan bekas tindikan.
- Hidung akan diperiksa apakah mengidap penyakit hidung yaitu Sinusitis dan juga Polyps
- Tenggorokan akan diperiksa Amandel.
Gigi dan Mulut akan diperiksa keadaan Gigi, Gigi tidak boleh berlubang.
- Anus akan diperiksa penyakit Ambeien
- Testis dan Penis akan diperiksa penyakit Varikokel dan Hernia.
- Kaki akan diperiksa Varises, Kaki Tetter O/X dan Kaki Bebek.
- Tensi Darah akan diperiksa, apakah normal atau tidak.

b. Kesehatan bagian dalam

Kesehatan bagian dalam itu adalah dimana suatu sel dan juga organ tubuh bagian dalam harus sehat tanpa ada penyakit. Dalam tes seleksi TNI dan Polisi, tes kesehatan dalam itu dilaksanakan saat sudah memasuki seleksi pusat dan dilakukan setelah tes kesehatan bagian luar. Tes kesehatan bagian dalam meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan urin, pemeriksaan menggunakan rontgen, pemeriksaan menggunakan ultrasonografi dan pemeriksaan menggunakan elektrokardografi. Yang diperksa adalah:

-Pemeriksaan darah digunakan untuk mengetahui kondisi darah, kondisi organ dalam, dan untuk memeriksa apakah para casis mempunyai penyakit tertentu seperti HIV dan AIDS.
- Pemeriksaan urin umumnya digunakan untuk melihat apakah para casis menggunakan atau mengkonsumsi Narkoba atau tidak, dan juga untuk mengetahui fungsi ginjal.
- Pemeriksaan Rontgen digunakan untuk memeriksa kondisi organ dalam di sekitar perut dan dada. Peri-paru menjadi perhatian khusus dalam pemeriksaan ini.
- Pemeriksaan ultrasonografi digunakan untuk memeriksa organ dalam bagian perut bawah dan seputar pinggul, seperti ginjal dan ada tidaknya kehamilan pada calon siswa perempuan.
- Pemeriksaan elektrokardiografi digunakan untuk memeriksa fungsi dan kinerja organ jantung.


3. Tes Kesamaptaan Jamani



Untuk waktu pelaksanaan tes ini, TNI dan POLRI sedikit berbeda. Dalam seleksi TNI, tes Kesamaptaan Jasmani itu dilaksanakan ke-3 atau setelah tes Kesehatan awal, berbeda dengan seleksi Polisi yang melakukan tes Kesamaptaan Jasmani ke-5 atau setelah melakukan tes kesehatan tahap dua. Akan Tapi untuk materi yang di ujikan tetap sama. Para casis harus melaksanakan tes Kesamaptaan Jasmani atau Garjas yang meliputi tes Lari 12 menit, Pull Up, Push Up, sit Up, Shuttel Run dan Renang. Energifit akan membahas satu persatu 

- Tes lari 12 menit
Dalam tahapan ini setiap calon siswa  harus melakukan lari sekama 12 menit dan minimal menempuh jarak 3,2Km. Para peserta akan dibagi menjadi Beberapa kelompok dan setiap kelompok akan melakukan leri bersamaan seperti layaknya lomba lari. Setelah waktu berlari telah habis, setiap peserta wajib meninggalkan nomor dada ditempat terakhir berlari. Dalam tes lari ini yang akan dinilai adalah jumlah jarak yang bisa ditempuh dari setiap peserta tes.

- Tes Pull Up
Ini merupakan tes yang sering menjadi momok yang menakutkan bagi para peserta karena tes ini dianggap tes yang paling berat. Hal ini dikarenakan kurangnya persiapan dari para peserta itu sendiri. Untuk mendapat nilai seratus, para peserta laki-laki harus melakukan pull up sebanyak 18x dalam waktu 1 menit. lain halnya untuk perempuan, pull up diganti denga tes chinning, untuk mendapat nilai 100 harus melakukan sebanyak 60x dalam waktu 1 menit

-Tes Push Up
Dalam tes Push Up ini, para peserta pria melakukan gerakan Push Up sebanyak 45X dalam waktu 1 menit untuk mendapatkan nilai 1000. Seldangkan untuk peserta wanita, melakukan gerakan Push Up dengan menempelkan lutut pada lantai.

- Tes Sit Up
Tes Sit Up dilakukan sebanyak 45X dalam waktu 1 menit untuk peserta pria, sedangkan untuk wanita melakukan gerakan Sit Up sebanyak 33X dalam waktu 1 menit untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

- Tes Shuttel Run
Tes Shuttel run ini digunakan untuk melihat kelincahan tubuh para peserta. Tes ini dilakukan di lintasan berbentuk angka 8 dan harus melakukan 3 putaran dalam waktu 16 detik.

- Tes Renang
Tes Renang dilakukan sepanjang 50 meter dalam waktu 1 menit. Dalam tes Renang ini, tidak ditentukan gayanya namun lebih baik melakukan Renang dengan gaya dada, karena dengan gaya dada nilai tes tersebut semakin baik.


4. Tes Tertulis



Tes tertulis merupakan tes yang cukup membuat peserta dag dig dug. Pasalnya para perserta tes tidak mengenal tipe-tipe soal dan kurang mempersiapkan diri. Tes tertulis pada dasarnya adalah tes psikotes yang dilengkapi dengan tes pengetahuan umun dan tes pengetahuan bidang TNI dan Polisi.


5. Tes Mental Ideologi dan Wawancara



Tes mental ideologi biasanya disebut juga dengan tes wawancara. Hal ini karena kedua tes ini selalu berjalan bersamaan, meskipun sebenarnya ada dua tes dalam tahap ini. Tes mental ideologi dan tes wawancara selalu dilasanakan dengan format tanya jawab. Namun, untuk jawaban tes ideologi peserta akan diminta untuk menjelaskan jawabannya dalam bentuk esai atau tulisan.


6. Sidang Pantukhir



Ini adalah saat-saat menegangkan bagi para peserta. Bagaimana tidak Sidang pantukhir adalah pintu terakhir yang akan menentukan nasib peserta tes. Apakah akan berhasil menggapai cita-cita atau harus kandas di ujung jalan. Dalam sidang pantukhir, peserta diharapkan memiliki kondisi yang lebih baik atau setidaknya sama dengan kondisi saat awal tes. Peserta yang memiliki kondisi menurun, apalagi jika tidak didukung dengan nilai yang baik akan tereleminasi di tes ini.

Itulah tadi pembahasan mengenai tahapan seleksi untuk masuk anggota tni/polri beserta hal yang dapat mengagagalkan dalam setiap tahapannya, semoga artikel ini dapat membantu kalian. Bagi yang bercita-cita silahkan persiapkan diri anda dan daftarkan. Karena menjadi anggota TNI/POLRI ini tidak dipungut biaya. Ya.. walaupun diluar sana masih simpang siur tentang hal ini karena tak sedikit juga ada yang menyogok panitia agar dapat lolos. Yaps,,, sekian.

Referensi 1 Referensi 2







Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tahapan Seleksi Tes TNI Dan POLISI Serta Hal Yang Dapat Menggagalkan Di Setiap Tahapannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel